Kegunaan utama SNA adalah menyediakan sistem data yang komprehensif, konsisten, dan
terintegrasi,
yang dapat digunakan sebagai basis data (database) ekonomimakro untuk melakukan analisis
dan evaluasi kinerja perekonomian. Beberapa kegunaan SNA lainnya secara khusus adalah:
a.
Memonitor kinerja ekonomimakro,
b.
Evaluasi terhadap
kondisi ekonomimakro,
c.
Perbandingan internasional.
Memonitor Kinerja Ekonomimakro
Salah satu neraca dalam SNA adalah
neraca produksi (production account). Dari neraca tersebut dapat diukur suatu
indikator kinerja ekonomi suatu negara yang disebut sebagai Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam level regional (provinsi/kabupaten/kota). Analisis PDB dalam SNA
dapat dilakukan secara total dan secara rinci menurut pelaku-pelaku ekonomi dalam perekonomian, misalnya rumahtangga, pemerintah, atau perusahaan/korporasi.
Agregat-agregat pokok SNA seperti PDB dan PDB per
kapita sudah secara luas digunakan oleh para analis, politikus, media masa,
masyarakat bisnis, dan publik, yang disajikan dalam bentuk ringkasan, atau indikator
global dari berbagai kegiatan ekonomi. Berbagai perubahan yang terjadi pada
agregat-agregat tersebut dapat digunakan sebagai suatu evaluasi terhadap kinerja
ekonomi, atau untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan
ekonomi pemerintah.
Data pada neraca nasional, seperti
pada PDB, memberikan informasi yang sangat beragam yang merinci berbagai
kegiatan ekonomi dan pelaku-pelaku ekonomi. Hal ini dapat dilakukan untuk memonitor
perubahan-perubahan yang terjadi mengenai berbagai kondisi ekonomi, seperti
produksi, konsumsi rumahtangga, konsumi pemerintahan, pembentukan modal,
ekspor, dan impor, baik dalam nilai maupun volume karena SNA menyediakan informasi
tambahan mengenai perubahan indikator jangka pendek, seperti indek bulanan
produksi industri, indeks harga konsumen maupun harga
produsen yang dapat di interpretasikan dan dievaluasi.
Evaluasi terhadap Kondisi Ekonomimakro
SNA juga digunakan
untuk melakukan evaluasi terhadap perekonomian nasional melalui hubungan sebab-akibat
dalam suatu perekonomian. Analisis tersebut biasanya dilakukan dengan memperkirakan
parameter-parameter dari hubungan
fungsional antar variabel-variabel ekonomi yang dikemas, misalnya, dalam suatu
model ekonometrika, baik dalam model runtun waktu (time series model) atau cross
section model. Model ekonomimakro
yang digunakan untuk perkiraan tersebut mungkin bervariasi antar negara,
tergantung pada latar belakang dari negara yang melakukannya dan tujuan
analisis, tetapi SNA dapat bertindak
secara fleksibel untuk mengakomodasi persyaratan dari teori-teori ekonomi
maupun model yang berbeda, dengan
menggunakan konsep-konsep dasar produksi, konsumsi, pendapatan, dan lain-lain.
Penentuan kebijakan
ekonomi tidak hanya dibutuhkan oleh pemerintahan, tetapi juga dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan publik dan swasta. Perusahaan-perusahaan yang besar
seperti perusahaan-perusahaan multinasional mempunyai kemampuan untuk membangun
model ekonomimakro, dimana untuk itu data neraca nasional dibutuhkan.
Misalnya, program investasi perusahaan dapat didasarkan dengan menggunakan suatu
model ekonomi jangka panjang yang dapat memperkirakan perkembangan ekonomi pada
masa-masa yang akan datang, dan model-model seperti ini membutuhkan data neraca
nasional. Terdapat juga perusahaan-perusahaan yang secara khusus melayani
kebutuhan-kebutuhan klien individu yang memang membutuhkan perkiraan-perkiraan
ini. Perusahaan-perusahaan tersebut juga memerlukan data neraca nasional yang
terinci.
Perbandingan Internasional
SNA digunakan untuk memenuhi
kebutuhan laporan internasional mengenai data neraca nasional yang sesuai dengan aturan-aturan
baku, serta konsep, definisi, dan klasifikasi yang diterima secara
internasional. Dengan demikian, data yang dihasilkan secara luas dapat digunakan
untuk perbandingan internasional, misalnya mengenai agregat-agregat utama
neraca nasional, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) atau PDB per kapita, dan
juga untuk membandingkan berbagai struktur ekonomi, seperti rasio investasi,
dan pajak atau pengeluaran pemerintah terhadap PDB, dan sebagainya. Hasil-hasil perbandingan ini digunakan secara
luas oleh para ekonom, jurnalis, atau para analisis untuk mengevaluasi kinerja
satu perekonomian terhadap perekonomian yang lain. Hasil perbandingan ini dapat
memengaruhi keputusan para politikus atau orang yang menetapkan kebijakan
ekonomi di suatu negara.
Tingkat PDB atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita dari berbagai negara
telah digunakan oleh organisasi-organisasi internasional untuk menentukan
syarat pinjaman, bantuan, atau dana lainnya terhadap suatu negara. Bila
tujuannya membandingkan output yang dihasilkan atau output atau PDB yang dikonsumsi
per kapita, maka data dalam bentuk satuan moneter nasional perlu dikonversi
kedalam sebuah mata uang yang berlaku secara umum, misalnya menjadi US dolar dengan
menggunakan metode Purchasing Power
Parities (PPP). Dengan menggunakan
ukuran PDB yang biasa, output yang dihasilkan oleh suatu negara yang
berpenghasilan tinggi dapat cendrung lebih tinggi dibanding suatu negara yang
berpenghasilan rendah karena biaya hidup di negara berpenghasilan rendah yang
relatif lebih rendah dibandingkan dengan di negara-negara berpenghasilan tinggi,
sehingga akan terlihat perbedaan yang sangat tinggi dalam pendapatan ril kedua
negara tersebut. Tetapi dengan menggunakan ukuran PPP, output yang dihasilkan
oleh suatu negara yang berpenghasilan tinggi dan yang dihasilkan oleh suatu
negara berpenghasilan rendah, jika ditimbang dengan masing-masing daya beli
masyarakat (purchasing power), akan
menghasilkan output atau PDB secara lebih ril.
Sumber : UN 2009, System of National Account 2008
Sutomo, Slamet, 2015. "Sistem Data dan Perangkat Analisis Ekonomi Makro"
#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikDanBahagia
#15HariBercerita
#HariKe-13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar